Baca Juga :
JOMBANG - Ismail (75), warga Dusun Gedangan, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri di belandar rangka kandang yang berada di belakang rumahnya.
Diduga kakek ini nekat melakukan aksinya karena frustasi dengan kondisi tubuhnya yang sakit-sakitan (stroke) dan tak kunjung sembuh. Kejadian ini sontak menggegerkan warga setempat, yang kemudian melapor ke polisi.
”Selain sakit yang tak kunjung sembuh, korban termasuk keluarga yang ekonominya tidak mampu dan apabila jalan, korban berjalan dengan cara ngesot atau merangkak, dan selalu berpegangan dinding rumah,” kata Iptu Subadar, Kasubag Humas Polres Jombang, Rabu 9 Agustus 2017.
Masih menurut penjelasan Subadar, saat kejadian korban di rumah sendirian, ditinggal istrinya berjualan di sekolah. Korban ditemukan pertama oleh siswa MI Gedangan saat sedang istirahat.
“Pada Selasa tanggal 8 Agustus 2017, sekitar pukul 10.30 WIB, korban ditemukan pertama kali oleh KS (13) seorang pelajar. Selanjutnya KS meminta bantuan ke Subandi (61) selaku ketua RT, setempat. Kemudian saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mojowarno,” ungkap Subadar.
Saat disinggung apakah ada dugaan pembunuhan? Subadar menegaskan,”Ini murni bunuh diri, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Dan pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan meminta jenazahnya dapat segera dimakamkan.”
Kini sejumlah barang bukti, berupa tali tampar plastik warna biru panjang 2 meter, serta pakaian korban diamankan di Polsek Mojowarno. (elo)
Diduga kakek ini nekat melakukan aksinya karena frustasi dengan kondisi tubuhnya yang sakit-sakitan (stroke) dan tak kunjung sembuh. Kejadian ini sontak menggegerkan warga setempat, yang kemudian melapor ke polisi.
”Selain sakit yang tak kunjung sembuh, korban termasuk keluarga yang ekonominya tidak mampu dan apabila jalan, korban berjalan dengan cara ngesot atau merangkak, dan selalu berpegangan dinding rumah,” kata Iptu Subadar, Kasubag Humas Polres Jombang, Rabu 9 Agustus 2017.
Masih menurut penjelasan Subadar, saat kejadian korban di rumah sendirian, ditinggal istrinya berjualan di sekolah. Korban ditemukan pertama oleh siswa MI Gedangan saat sedang istirahat.
“Pada Selasa tanggal 8 Agustus 2017, sekitar pukul 10.30 WIB, korban ditemukan pertama kali oleh KS (13) seorang pelajar. Selanjutnya KS meminta bantuan ke Subandi (61) selaku ketua RT, setempat. Kemudian saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mojowarno,” ungkap Subadar.
Saat disinggung apakah ada dugaan pembunuhan? Subadar menegaskan,”Ini murni bunuh diri, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Dan pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan meminta jenazahnya dapat segera dimakamkan.”
Kini sejumlah barang bukti, berupa tali tampar plastik warna biru panjang 2 meter, serta pakaian korban diamankan di Polsek Mojowarno. (elo)
COMMENTS